Yesus berkata: “Wahai kaumku, dalam pembacaan pertama hari ini kamu mendengar kisah Israel yang mengeluh kepada Musa tentang manna yang mereka makan di padang pasir. Sebagai hukuman Allah mengirim ular saraph yang menggigit orang-orang dan beberapa dari mereka mati. Setelah orang-orang memohon ke Musa dan bertobat atas dosa mereka, Musa diperintahkan oleh Allah untuk meletakkan seekor ular perunggu pada tiang dan semua orang yang melihat ular perunggu itu disembuhkan dari gigitan ularnya. Ini adalah pralambangan bagaimana Aku diangkat di salib supaya Aku bisa menyembuhkan setiap orang dari dosa-dosa mereka, dan sekarang mereka dapat memiliki kehidupan abadi. Banyak orang melihat SalibKu agar mereka bisa bertobat dan diselamatkan, karena Aku membayar harga untuk jiwa-jiwamu. Ada pralambangan kedua dalam manna karena kini Aku mendirikan Eukaristia pada Malam Terakhir, dan Aku memberikan DiriKu kepada kamu dalam Host yang dikuduskan sebagai makanan rohani kamu. Aku berkata kepadamu bahwa siapa pun yang memakan TubuhKu dan minum DarahKu akan memiliki kehidupan abadi. Jadi dalam penglihatan melihat Aku memberikan Komuni Suci, manna Keluar dari Mesir adalah simbol Sakramen KudusKu sekarang ini. Apapun yang tidak memuaskan orang-orang pada zaman Musa, kini telah menjadi Tubuh dan DarahKu yang lebih memuaskan jiwa daripada roti saja bisa pernah lakukan.”
Yesus berkata: “Wahai kaumku, kasihKu tetap abadi untuk kaumKu, bahkan ketika kamu jatuh ke dalam dosa. Saat kamu melihat air mancur ini yang mengalir terus-menerus, pikirlah pada air ini sebagai aliran tak henti-hentinya dari karunia dan berkah-Ku kepada seluruh kaumKu. Semua yang perlu kamu lakukan adalah memanggil Aku dan Aku akan memberikan hadiah-hadiahKu dari karunia-karunianKu yang melimpah. Semua jiwa-jiwa, yang mencintai Aku sebagai balasannya, akan berada di jalan menuju kehidupan abadi. Semua jiwa-jiwa, yang menolak untuk mencintai Aku, sedang berjalan di jalan lebar ke neraka. Kamu adalah orang yang dengan perbuatanmu memilih nasibmu antara surga atau neraka. Ingatlah bahwa Aku selalu mencintaimu, dan itu kamu yang kadang-kadang dalam dosamu tidak mau mencintai Aku. Tetapi Aku memberikan kesempatan kepada semua untuk bertobat dan kembali ke kasihKu dengan meminta ampunanKu. Aku menginginkan jiwamu, bahkan hingga napas terakhirmu. Tapi ingatlah bahwa Setan juga bertarung untuk jiwamu sampai mati juga. Perbedaan adalah bahwa Aku menciptakan kamu dan Aku mencintaimu. Setan tidak mengenali kamu seperti yang Aku lakukan, dan dia hanya membencimu. Kamu akan lebih baik mengikuti PenciptaMu yang mencintaimu dan dapat menyambutmu ke kemuliaan surga.”