Selasa, 21 Desember 2010: (St. Canisius)
Yesus berkata: “Waku, banyak orang selalu khawatir tentang apa yang akan terjadi besok, itu sebabnya kamu melihat ke sudut dalam visi. Kamu bisa melakukan hal-hal bijak untuk perencanaan sehari-hari untuk besok, tetapi kamu tidak dapat hidupkan hidupmu di besok. Kamu hanya dapat hidup hari ini, dan kesulitan hari ini cukup menjadi keprihatinanmu. Ini adalah masa kini dimana kamu melaksanakan rencana-rencanakamu, dan kadang-kadang kamu harus mengubah rencana harianmu karena perubahan keadaan. Fokuskan diri pada melakukan segala sesuatu untuk kemuliaanku yang lebih besar, bukan mencari kemuliaan atas perbuatan-perbuatannya sendiri. Jangan juga hidup di masa lalu, karena kamu perlu beriman padaku untuk memimpinmu ke jalan yang lebih baik belajar dari kesalahan-kesalahanmu. Dengan hidup di saat ini, kamu akan dapat fokuskan seluruh energi pada pekerjaan tanganmu tanpa khawatir tentang besok atau kemarin.”
Yesus berkata: “Waku, sebelumnya Aku telah menyebutkan bagaimana rentannya kalian jika listrik terputus. Kalian juga rentan terhadap gangguan komunikasi. Kamu sudah terbiasa melakukan transaksi bank melalui internet untuk individu dan bisnis. Kamu juga mengirim data dan pesan suara melalui telepon dan ponsel. Tergantung pada sumber daya listrik untuk garis telefon, garis darat memiliki sumber daya listrik sendiri, tetapi ponsel tidak akan bekerja tanpa listrik. Kamu bisa menyadari bagaimana segala sesuatu akan berhenti tanpa komunikasi seperti itu. Di dunia rohani, garis-garis komunikasikami selalu terbuka, bahkan setelah kematianmu. Hanya masalah yang mungkin timbul jika seseorang tidak ingin berbicara dengan Aku dalam bentuk apapun doa. Aku selalu mengetuk pintu hatimu dan jiwamu, dan kamu harus membuka pintu dari dalam untuk memiliki hubungan cinta kerja sama dengan Aku. Jadi bekerja bersama Aku pada doamu. Kamu perlu mempunyai pikiran, hati, dan jiwa terbuka untuk menyelesaikan misimu di bumi. Poin pesanku tentang komunikasi adalah bahwa kamu harus mempertahankan garis terbuka agar kami dapat memiliki percakapan dua arah. Berterima kasih padaku karena membolehkanmu melakukan segala yang telah kalian capai.”