Yesus berkata: “Anakku, dalam pembacaan pertama hari ini kamu melihat bagaimana Miriam dan Harun iri pada Musa, dan mereka berbicara melawan dia karena menikahi seorang wanita Kusi. (Num 12:1-16) Sebagai hukuman atas kritik dan keirian mereka, Aku mengubah Miriam menjadi kusta putih salju selama tujuh hari. Banyak dari para nabi-Ku sepanjang tahun telah dianiaya bahkan dibunuh karena orang tidak mau mendengar dan taat pada firman-Ku melalui para nabi-Ku. Mereka yang mengambil yugum-Ku untuk menyebarlukan pesan-pesan-Ku, mungkin menderita banyak, tetapi Aku memiliki cinta dalam bagi kesediaannya melakukan misi-Ku untuk umat manusia. Kamu melihat di visi ini hati di pemakaman sebagai tanda cintaku. Tetapi pemakaman juga menjadi tanda bahwa beberapa dari para nabi-Ku mungkin harus mengalami kemartiran karena berbicara dengan nama-Ku. Setan ingin menyenyapkan utusan-utusan-Ku, tetapi Aku akan melindungi mereka hingga waktu menderita yang ditetapkan. Berbahagia, anakku, kamu dipanggil, dan Aku mencintaimu karena menerima misi sulit ini. Kamu akan diberkati pada waktuku, tetapi kamu juga memiliki tanggung jawab berat untuk mengikuti Kehendak-Ku. Berikan pujian dan kemuliaan kepada-Ku atas segala yang telah Ku lakukan bagi-mu.”
Yesus berkata: “UmatKu, karena kamu membeli sebuah lahan tanah, itu tidak berarti bahwa kamu sendirian memilikinya. Di mana-mana orang mengembangkan lahan untuk pembangunan, kamu berbagi dengan alam dan hewan di daerah tersebut. Beberapa yang keluh tentang kerusakan pada bunga-bungaan, semak-semak, dan sayur-sayuran mereka dari rusa dan berbagai hewan sekitarmu. Kamu tidak hidup dalam vakuum, dan teman-teman binatang-Ku tidak selalu taat terhadap batas properti. Pelajari untuk hidup bersama dengan hewan-hewan yang membutuhkan makanan untuk bertahan hidup. Aku menciptakan semua hewan dan serangga untuk keseimbangan alam, dan manusia ingin mengendalikan segalanya. Di mana mungkin lihat bagaimana semuanya ini saling terhubung untuk kelangsungan hidupmumu dan jangan melanggar rencana-Ku untuk keseimbangan alam.”