Bunda Suci berkata: "Segala puji bagi Yesus."
"Hari ini Aku mengundangmu untuk mempertimbangkan seberapa jauh anak-anakKu di dunia dari Kehendak Ilahi Allah. Yang telah merebut hati adalah bentuk eksistensialisme. Aku akan menjelaskan. Umumnya, orang tidak lagi merasa bertanggung jawab kepada Allah atas keberadaan mereka, dan dalam sikap ini terdapat kekurangan tanggung jawab terhadap segala Perintah Allah."
"Banyak sekali yang merasa setiap keputusan adalah milik sendiri dan bukan berirama dengan Allah. Ini mengapa Aku pertama kali datang kepada kamu mencari gelar 'Pelindung Iman'. Gelar ini bisa menyelamatkan banyak bangsa dan cabang-cabang Gereja."
"Tapi hari ini, umumnya orang melihat perbudakan dosa sebagai kebebasan dan terus memilih kejahatan atas kebajikan. Kepemimpinan telah menjadi korup - meletakkan kekuasaan di atas kebutuhan semua orang dan setiap bangsa. Dosa telah menjadi gaya."
"Aku berbalik kepada Remnant SetiaKu dengan hati penuh harapan. Ini adalah jiwa-jiwa yang harus memunculkan kembali minat terhadap Kebenaran. Kamu, anak-anakKu, harus membuka jalan ke Arkaku Hati Tak Bernoda, Pelindung Kasih Suci. Aku mengundangmu masuk ke dalam Hati ini, bukan dua-dua, tetapi jutaan-juta."
"Musuh keselamatanmu mempromosikan setiap alasan untuk tidak mendengarkan permintaanKu kepada kamu. Jangan tenggelam di air banjir kontroversi. Melalui Kamar-Kamar Hati Kami yang Bersatu, kamu akan ditarik ke dalam Kehendak Ilahi Allah. Ini adalah damai, stabilitas dan keamananmu. Hanya ketika manusia menemukan kembali ketergantungan terhadap Allah, ia baru bisa tenang di dunia."
Yesus: "Aku Yesus, lahir dalam daging."
"Dalam komuni yang erat dengan kata-kata yang Bunda baru saja katakan kepada kamu, Aku mengundang semua untuk menyadari bahwa dalam segala hal - dari napasmu berikutnya hingga putaran planet bumi - umat manusia bergantung pada Kehendak Allah Yang memerintahkan semuanya dengan kuasa. Maka betul-betul bodoh, lalu, untuk mengabaikan Hukum-Nya dan Kekuasaan-Nya; karena melakukannya adalah menyatu diri dengan musuh, seperti warga Sodom dan Gomorrah."
"Kekurangan umat manusia dalam mengenali tempatnya di hadapan Allah selalu membawa kejatuhan mereka di masa lalu, dan akan demikian pula di masa depan, kecuali kemanusiaan bertobat dari jalan sesatnya."
"Fakta bahwa banyak orang mengabaikan intervensi Surga di tempat ini adalah bukti bahwa apa yang saya katakan benar-benar benar."