St. Thomas Aquinas datang, mengibaskan diri ke Hadirat Eukaristi Suci, lalu berbalik dan berkata: "Segala pujian bagi Yesus."
"Aku datang untuk membantu kamu memahami kedalaman abadi Kehendak Ilahi Allah. Setiap kali iman terhadap rencana Allah diuji, itu adalah untuk membawa kamu lebih dalam ke percaya diri, bukan ke panik dan takut. Orang yang mempercayai tidak takut. Iblis berada dalam ketakutan. Ingatlah, Kitab Suci berfirman, 'Takut itulah sia-sia; apa yang diperlukan ialah iman'."
"Sekarang, ada perbedaan jelas antara iman dan percaya diri. Iman adalah kepercayaan terhadap sesuatu yang tidak dapat dirasa dengan indra--yaitu, kamu tidak bisa melihatnya, merasakan, mendengar atau menciumnya. Percaya diri adalah penyerahan kepada iman. Percaya diri itu sendiri tak terlihat, tetapi kamu tahu bahwa kamu dalam percaya diri ketika kamu damai."
"Rencana tak terbatas Allah untuk setiap jiwa--Provisi dan Kehendak-Nya--tidak terlihat oleh mata manusia, juga tidak dipahami oleh akal sehat. Oleh karena itu, memahami Kehendak Allah hanyalah menerima bahwa hanya Allah saja yang menjadi Tukang Tenun Utama kain tenunan setiap hidup. Benang-benang yang membentuk kain tenunan adalah karunia saat demi saat yang diberikan Allah untuk membawa setiap jiwa ke penyelamatannya. Tidak ada seorangpun dipanggil di luar Kehendak Allah atau bertentangan dengan rencana-Nya. Iblislah yang menginspirasi setiap dosa, tetapi kebebasan berfikir yang bekerja atas inspirasi jahat. Namun, kebebasan berfikir adalah bagian dari Rencana Allah, dan Dia terus memberikan karunia baru untuk mengatasi efek dosa."
"Ini adalah pengajaran mendalam--pelajari dan meditasi atasnya. Mintalah karunia untuk memahaminya."