Senin, April 11, 2011: (Cerita Susanna, Daniel 13:1-64)
Jesus berkata: “Wahai kaumku, kamu telah membaca bagaimana dua tua-tua itu mencoba membuat Susanna dibunuh karena dia tidak mau berzinah dengan mereka dalam dosa. Dia memilih untuk tidak berdosa dan mengambil peluangnya untuk melawan mereka. Beruntunglah Daniel menanyakan kesaksian mereka dan kedua tua-tua itu berbohong tentang pohon mana yang menemukan dia di bawahnya. Hukum mengatakan bahwa penuduh palsu harus menghadapi hukuman yang mereka coba paksa pada Susanna, yang artinya mereka harus dibunuh. Rasional ini tidak adil bahkan dapat ditemukan dalam ruang pengadilan Amerika. Jika kamu memiliki banyak pengacara mahal di sisi mu, mungkin kamu bisa menang hampir setiap kasus. Hakim dan pengacara membuat penyelesaian belakang pintu untuk uang atau mengaku bersalah atas tuduhan yang lebih ringan untuk waktu penjara yang lebih sedikit. Ada banyak keadilan yang dilakukan terhadap orang-orang, terutama dalam penyalahgunaan pengadilan Amerika. Banyak wanita dimanfaatkan dalam perceraian karena mereka tidak memiliki cukup uang untuk mempekerjakan pengacara untuk membela kasusnya. Doakannya agar kekejaman-kekejaman ini dapat diselesaikan seperti Daniel mampu menyelesaikan kasus zina itu.”
Jesus berkata: “Wahai kaumku, visi penghancuran bangunan di sebuah kota, mewakili kerusakan gempa bumi yang akan datang ke sebuah kota Jepang. Saat ini, kamu melihat gempa berkekuatan 6,0 dan 7,0 terjadi hampir setiap hari di Jepang karena pulau ini lebih rentan terhadap gempa daripada tempat-tempat lain. Cincin Pasifik dari gempa dan gunung api paling aktif saat ini di Jepang, dan gempa-gempa itu bisa menyebabkan kerusakan lebih lanjut kepada kota-kota mereka. Doakannya untuk orang-orang yang telah kehilangan rumah, keluarga, dan sekarang menghadapi polusi nuklir.”