Yesus berkata: “Wahai kaumku, dalam menjalankan misimu sehari-hari, beberapa orang telah menawarkan bantuan kepada kamu. Bagian dari memiliki semangat generositas adalah dapat menerima bantuan dari orang lain, bahkan ketika kamu bisa melakukannya sendiri. Aku meminta agar orang-orang bersedekah dalam membantu yang membutuhkan, tetapi ketika kamu punya kebutuhan, maka orang lain mungkin siap maju untuk menolongmu. Oleh karena itu, ada dua tanggapan terhadap kebaikan ini. Yang pertama adalah terbuka menerima bantuan dari orang lain saat kesempatan muncul, dan yang kedua adalah generos dalam menerima tawaran bantuan dari orang lain. Dengan saling membantu, maka semua misimu dapat tercapai dan orang-orang akan merasa puas karena bisa berkontribusi pada kebutuhan orang lain. Ini adalah ganjaran spiritual yang kamu terima dari kebaikanmu, bahkan ketika tidak ada ganjaran fisik. Kamu lebih suka menyimpan harta surga daripada dibayar dengan harta dunia.”
Yesus berkata: “Wahai kaumku, sulit bagi orang-orang beriman untuk memahami apa yang membuat seorang ibu ingin membunuh anaknya sendiri melalui aborsi. Jumlah aborsi di Amerika sangat menakutkan bahkan dalam dampaknya terhadap populasi kamu. Akibat dari pembunuhan ini sedang membawa Amerika menuju jalan ke hancurnya sendiri. Aku telah mengajarkanmu berdoa untuk menghentikan aborsimu, tetapi orang-orang kamu tampak tidak memiliki belas kasihan di hatinya bagi semua bayi yang belum lahir dan dibunuh. Karena kamu tidak melihat mayat-mayat bayi itu, beberapa mungkin berpikir lebih mudah untuk melepaskan mereka dari pikiranmu. Visi ratusan bayi mati ini nyata, dan penanganan kehidupan kecil ini bahkan tidak menghormati kematiannya. Mereka sering kali dirawat sebagai sampah manusia dimana beberapa harus dibakar untuk mengurangi bau busuk mayat-mayit. Jika Amerika tidak mendengarkan perkataan-Ku untuk berhenti melakukan aborsi, maka kamu sedang membawa hancurnya sendiri kepada diri kalian sendiri. Lakukan apa saja yang bisa dilakukan tanpa kekerasan untuk menutup klinik aborsi dan dorong ibu-ibu agar melahirkan bayi mereka.”