Semua yang kamu lakukan untuk pembangunan Kapel itu menurut kehendakku. Aku ingin kamu berusaha sebaik-baiknya dan doakan di dalamnya.
Kejadian Kedua
Kapel Kejadian - pada pukul 10:30 malam
(Bunda) "- Puji Tuhan Yesus Kristus".
(Marcos) "- Selalu Dipuji."
(Bunda) "- Aku mengucapkan terima kasih atas apa yang kamu lakukan untuk Kapel. Semua yang kamu lakukan, walaupun kecilnya, menjadi doa dan permohonan damai dunia serta pertobatan umat manusia".
(Marcos): (Aku bertanya kepada Bunda apakah Dia senang dengan penampilan pita kejadian-Nya di Jacareí, lalu Dia menjawab:)
(Bunda) "Ya, aku sangat bahagia. Katakanlah pada anak-anaku untuk membeli kaset-kaset ini dan membawa mereka ke seluruh penjuru dunia. Hendaknya seluruh dunia mendengar Suaraku!
Jangan takut. Beritahukanlah, karena aku yang akan melakukan pertobatan melalui dia. Aku akan memberikan kuasa padanya untuk menyentuh hati".
(Marcos) "- Apakah Anda punya Pesan bagi kami?"
(Bunda) "- Anak-anaku yang tercinta, kurbanlah malam doa ini, vigil ini untuk Putraku yang paling dicintai, Paus Yohanes Paulus II, yang menderita dan membutuhkan doamu.
Kurbanilah juga vigil ini untuk Perdamaian di Teluk Persia.
Aku akan bersama kamu sepanjang malam, putraku, walaupun kamu tidak melihat Aku. Doakan dengan hati dan ajak semua orang melakukan hal yang sama".
(Catatan - Marcos): (Bunda mengundang aku untuk berdoa "Gloria Patri" untuk niat seluruh orang yang hadir serta keluarganya.
(Bunda mengajak aku untuk berdoa "Gloria Patri" bagi semua orang yang hadir dan keluarga mereka.) Kemudian Dia tersenyum, mendekati dan dengan ujung jari-Nya menyentuh dahiku. Dia tidak menjelaskan alasan atau makna gestur itu padaku, dan aku juga tidak merasa ingin tahu. Begitu saja, banyak kali Bunda melakukan beberapa hal yang aku tidak mengerti, tetapi saat aku bersama-Nya, aku tidak merasakan keingintahuan atau kehendak untuk mengetahui maknanya; cukup bagi aku berada bersama-Nya, dan selalu aku tahu, dengan cara yang mustahil untuk dijelaskan, bahwa segala sesuatu yang Dia lakukan padaku adalah CINTA. Aku merasa penuh saat bersama-Nya, tidak kekurangan apa-apa, aku bisa tinggal sepanjang hidup di sana, melihat-Nya, menerima CINTANYA, mencintai-Nya.
Kemudian Dia mengumpulkan tangan di atas dada-Nya, melihat ke langit, melihat orang-orang yang hadir, dan menaikkan diri-Nya hingga dia menghilang).